Di Indonesia, kontrasepsi di salah kaprahkan dengan frase Keluarga Berencana. Keluarga Berencana (KB) adalah program pemerintah dua anak cukup dengan menggunakan metode kontrasepsi yang sesuai.
Jenis kontrasepsi yang umum digunakan di Indonesia ada 3 macam:
1. Non-Hormonal
a. Barrier : Kondom, diafragma
b. Coitus interruptus: ejakulasi di luar vagina
c. Kalender: Menghindari coitus di masa subur
d. Metode Amenore Laktasi (MAL): ASI Eksklusif
e. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)/IUD: AKDR Copper T
2. Hormonal
a. Kombinasi estrogen dan progesteron: Pil KB, suntik 1 bulan
b. Progesteron only: minipill, suntik 3 bulan, AKDR-Progesteron (Myrena)
3. Kontrasepsi mantap:
a. Sterilisasi pada wanita: MOW/tubektomi/oklusi tuba
b. Sterilisasi pada pria: MOP/vasektomi
Grafik efektivitas metode kontrasepsi (Sumber: CDC)
Panduan memilih kontrasepsi:
1. Non-Hormonal:
- Aman untuk pasien dengan penyakit komorbid (hipertensi, preeklamsia, obesitas, penyakit jantung koroner, stroke, autoimun, TB Paru).
- Penggunaan barrier dan coitus interruptus kurang nyaman pada banyak pasangan.
- Pada pengguna MAL, harus komitmen ASI eksklusif dengan jarak menyusui (pompa ASI) tiap 2-4 jam. Lebih dari 4 jam tidak menyusui atau pompa ASI berisiko meningkatkan hormon estrogen dan dapat menyebabkan ovulasi.
- Angka kegagalan tinggi, kecuali IUD.
- Pada pasien dengan komorbid metabolik atau vaskular atau autoimun, tidak dianjurkan. Karena dapat memperburuk komorbid tersebut. Pada pasien TB Paru, interaksi hormon steroid dengan rifampicin dapat mengurangi efektivitas rifampicin.
- Pada preparat kombinasi: masih bisa haid, kembalinya kesuburan cepat. Namun butuh kepatuhan yang baik karena minum pil setiap hari atau suntik setiap bulan. Meningkatkan risiko kanker payudara.
- Pada preparat progesterone: 90% mengalami amenore (tidak haid), kembalinya kesuburan lambat, pada penggunaan lebih dari 10 tahun meningkatkan risiko meningioma (tumor otak meningen). Cocok bagi orang yang kurang patuh, karena cukup 3 bulan sekali. Mengurangi risiko kanker endometrium.
- Indeks massa tubuh. Bila lebih dari 30 kg/m2 dianjurkan non-hormonal atau AKDR.
- Komorbid. Riwayat penyakit sebelumnya, bila berhubungan dengan penyakit metabolik atau vaskular, hindari hormonal karena berisiko tromboemboli.
- Menyusui. Bila menyusui pilihannya MAL atau progesterone only atau AKDR. Estrogen dapat menghambat prolactin yang dapat mengurangi produksi ASI.
- Kepatuhan. Bila kepatuhan rendah, hindari kontrasepsi kombinasi.
- Memberi jarak. Sebaiknya menggunakan kontrasepsi dengan reversibilitas kesuburan yang baik seperti kontrasepsi kombinasi atau AKDR.
- Penyakit menular seksual. Bila pasien dengan riwayat penyakit menular seksual hindari penggunaan AKDR.
- Fertilitas cukup (tidak ingin punya anak lagi): kontrasepsi mantap.
- Kondom: digunakan sebagaimana mestinya.
- Coitus Interuptus: sesaat sebelum ejakulasi, penis ditarik dari vagina, dan ejakulasi diluar vagina.
- Kalender: berhubungan diluar masa ovulasi.
Bila HPHT 1 Januari, bila siklus haidnya 28 hari, maka perkiraan haid selanjutnya akan mulai adalah 30 Januari hingga 1 Februari, jadi ovulasi terjadi 14 hari sebelum 30 Januari – 1 Februari, yaitu 15 Januari – 17 Januari. Hindari berhubungan di tanggal tersebut. CATATAN: metode kalender akan berhasil bila haid teratur.
- MAL: menyusui tiap 2-4 jam. Eksklusif selama 6 bulan. Lepas 6 bulan wajib dikombinasi dengan metode kontrasepsi lain.
- AKDR: membutuhkan bantuan tenaga medis bidan atau dokter. AKDR akan diletakkan di dalam Rahim, kemudian benang AKDR (akan dipotong). Selanjutnya pasien harus kontrol rutin sesuai jadwal dari tenaga medis.
- Pil KB Kombinasi: yang beredar dipasaran adalah Pil KB Andalan, ada juga microgynon, dengan jumlah 28 pil, dimana 21 pil berisi kandungan aktif ethynyl estradiol dan levonorgestrel dan 7 pil placebo. Cara minum 1x sehari dimulai saat haid hari ke 2-3. Hari di sesuaikan dengan panduan yang ada pada tempat obat tersebut. Bila lupa minum, segera minum saat ingat, dan dibantu kombinasi dengan kontrasepsi lain (kondom atau coitus interruptus) selama 7 hari.
- Minipill: berisi progesteron saja, ada yang 21 tablet, ada yang 28 tablet. Diminum sekali sehari. Kelebihan jenis ini, tidak mengganggu produksi ASI, cocok untuk ibu menyusui. Efek lainnya adalah tidak haid.
- Kontrasepsi mantap: memerlukan konsultasi dengan dokter kandungan atau yang dilatih khusus untuk melakukan sterilisasi wanita/pria. Pada dasarnya saluran tuba (wanita) -tempat bertemunya sperma dan ovum- diikat atau dipotong dengan metode operasi, begitu pula untuk pria, yang dipotong adalah saluran vas deferens yang merupakan tempat keluarnya sperma. Vasektomi menyebabkan sperma tidak dapat keluar, beberapa orang mengatakan vasektomi mengurangi kepuasan seksual.
- Suntik satu bulan: mengandung zat aktif estrogen dan progesterone. Disuntik setiap satu bulan sekali. Tidak mengganggu siklus haid. Preparat: Cyclofem. Jadwal suntik: tanggal yang sama setiap bulan (+ 2 hari).
- Suntik tiga bulan: mengandung hanya progesterone (Medroxy Progesteron Acetate). Disuntik tiap tiga bulan. Preparat: depo provera, depo progestin.
NB: Pilihan metode kontrasepsi harus dijelaskan dan didiskusikan dengan baik oleh suami dan istri.
No comments:
Post a Comment