Friday, January 10, 2020

Logika Sedekah

Suatu hari seorang bapak bertanya pada salah seorang alim di kampungnya. Sedikit mengeluh.

"Kiyai, bagaimana caranya supaya bisa kaya?" tanya si bapak.

Kiyai menjawab, "bekerjalah saudaraku".

"Saya telah bekerja, tetapi mengapa saya belum kaya?", lanjut bapak itu lagi.

Sambil tersenyum sang alim menjawab, "bersedekahlah".

"Tapi bagaimana bisa saya bersedekah, sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari saja tidak ada sisa", keluh si bapak.

Sambil menghela nafas, sang kyai berkata, "Apakah kamu seorang muslim?"
"Insya Allah", jawab si bapak.

"Saudaraku, apakah kamu beriman kepada Allah?"

Si bapak diam.

"Saudaraku, pernyataanmu tadi adalah wujud dari pemaksaan logika manusia terhadap takdir Allah"
"Kamu berpikir bahwa untuk bersedekah maka kamu harus kaya dulu, ya minimal kelebihan harta. Ini adalah bentuk pemaksaan logika manusia terhadap takdir Allah", lanjut sang kiyai.

Sembari menyeruput teh hangat.. sang kiyai melanjutkan..

"Ada kalanya logika manusia tidak dapat menembus ketentuan yang sudah ditakdirkan Allah, pun demikian dengan kejadian-kejadian lain yang sifatnya ilahiah. Terkadang logika manusia tak mampu menjangkaunya".

"Cobalah untuk merubah pola pikirmu. Bersedekah supaya kaya, bukan sebaliknya".

Si bapak mulai paham bahwa selama ini dia memiliki pola pikir yang keliru.

"Saudaraku, iman haruslah berada diatas logika. Kalau dirimu meyakini Allah dengan segala ketentuan-Nya, maka bersedekahlah supaya kaya. Disini berarti dirimu meletakkan iman diatas logika".

"Sedekahmu akan membuka rejekimu, imani dan kerjakan perintah-Nya. Janji Allah tidak pernah luput".

"Terimakasih Kiyai", jawab si bapak sambil mengangguk paham.




No comments:

Post a Comment

About Me

My photo
Dokter Kandungan praktek di RSUD dr. Soetomo, RS William Booth Surabaya, RS WIjaya