Thursday, April 24, 2014

Mitos Kesehatan

Di Indonesia, apa sih yang nggak jadi mitos? Bulu mata jatuh aja jadi cerita. Nah, dibawah ini ada beberapa mitos dunia kesehatan yang seringkali beredar dari mulut ke mulut tanpa ujung dan pangkal. Mitos-mitos ini akan coba saya jelaskan berdasarkan keilmuan dan kemampuan saya.

1. Biji yang termakan bisa sebabkan usus buntu

Usus buntu memang sudah buntu dari sononya. Kita makan apapun dia memang buntu. Appendix, itu nama lainnya, kalau terjadi peradangan namanya appendicitis (radang usus buntu). Gejalanya adalah nyeri di perut kanan bawah, demam dan kadang disetai muntah. Faktanya, kejadian radang usus buntu 90% adalah idiopatik/spontan (tidak jelas). Apakah ada hubungannya dengan biji yang tak sengaja kita telan? Tidak ada. Karena sebagian besar zat makanan yang masuk dapat dihancurkan oleh asam lambung, enzim pencernaan, gerak usus dan air. Tak terkecuali biji buah, tentunya yang berukuran kecil. Jadi bolehkah kita makan buah dengan bijinya? ya, nggak gitu juga. Makanlah yang bisa dimakan.

2. Mandi malam hari bisa sebabkan rematik
Tidak ada penelitiannya. Rematik mungkin bisa diartikan nyeri sendi atau radang sendi (arthritis), dalam dunia medis dibagi menjadi tiga bagian yaitu osteo arthritis, rhematoid arthrtis, dan Gout arthritis (asam urat). Osteo arthritis sebagian besar terjadi pada lanjut usia, dan penyebabnya karena semakin rapuhnya tulang dan semakin menurunnya produksi cairan sinovial (pelumas sendi). Nyeri sebagian besar dirasakan pada tulang atau sendi penyangga tubuh seperti lutut atau tulang belakang. Rhematoid arthritis adalah akibat kesalahan sistem imun (kekebalan tubuh) yang merusak sendi itu sendiri. Kebanyakan penderitanya adalah beruisa 20-an. Nyeri yang dirasakan sebagian besar pada sendi-sendi kecil seperti pergelangan atau jari-jari tangan dan kaki. Sedangkan Gout arthritis atau yang lazim disebut sebagai asam urat adalah radang sendi karena penumpukan asam urat akibat konsumsi yang terlalu berlebih. Nyeri yang dirasakan biasanya pada sendi jari tangan dan kaki yang meningkat intensitasnya bila pagi hari. Terkadang disertai benjolan (tofus) pada sendi tersebut yang terasa nyeri bila ditekan. Adakah yang disebabkan karena mandi malam hari? Nope. Jadi boleh dong berarti mandi malam hari? Siapkan obat flu.

3. Sandal bergerigi bagus untuk penderita kencing manis
Ini bahaya. Karena pada dasarnya penderita diabetes mellitus, terutama yang kronis, mengalami kerusakan saraf tepi yang banyak di telapak kaki dan telapak tangan. Bahayanya, bila saraf tersebut rusak maka rasa nyeri yang diterima kaki kita akan berkurang dan ini dapat menyebabkan kita tidak menyadari bahwa ada luka atau borok pada kaki. Yang terjadi pada penggunaan sandal bergerigi hanyalah masking effect, artinya begini, sangat umum penderita diabetes mengalami allodinia (nyeri hebat akbat rangsangan yang sangat minimal), dan dengan menggunakan sandal yang bergerigi, ada rasa nyeri lain akibat tekanan gerigi tadi, sehingga allodinia akibat kerusakan saraf tadi menjadi samar. Sama halnya ketika pegal pada leher kita kasih koyo, rasa dingin karena koyo menutupi rasa pegal leher tadi, padahal sebenarnya pegalnya belum hilang. Nah, tekanan berlebih akibat gerigi sandal tadi sangat berpotensi menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada saraf tepi yang ada di telapak kaki. Oleh karena itu, penderita diabetes mellitus sebaiknya menggunakan kaos kaki, periksa secara berkala kebersihan kaki dan alas kaki, dan gunakan alas kaki yang empuk.

4. Cacing dalam perut
Ini sesat. Waktu saya kecil, seringkali bila tidak mau makan ditakut-takuti cacing dalam perut bisa menggigit. Nah, kemaren saya menangani pasien anak keluhan panas serta ada cacing yang keluar dari anusnya bersamaan dengan kotoran pada saat BAB. Ibunya berkata, "nggak apa-apa kan ya dok keluar cacing? kata orang kan memang di dalam perut ada cacingnya.". Hening sejenak... sambil mengingat pengalaman masa kecil saya. Saya jelaskan pada ibu tadi bahwa cacing dalam perut adalah suatu hal yang tidak normal dan harus diobati. Penyebab paling sering adalah kurangnya kebersihan personal dan lingkungan. Dan yang benar adalah ada bakteri normal dalam perut (saluran pencernaan) yang tidak menyebabkan penyakit asalkan tubuh kita fit. BUKAN cacing. Kalau ada cacing yang keluar ketika BAB ataupun muntah, sebaiknya segeralah ke pelayanan kesehatan atau dokter terdekat.

5. Makan wortel mengurangi minus mata
Yang benar adalah mencegah kekeruhan kornea (xerophthalmia), bukan mengurangi rabun karena kelainan refraksi (minus / plus). Wortel atau buah apapun yang mengandung vitamin A sangat bermanfaat dalam MENCEGAH, BUKAN MENGOBATI kekeruhan kornea akibat kekurangan vitamin A. Dan penyakit ini sudah jarang sekali ditemukan karena program pemerintah dengan pemberian vitamin A pada anak-anak dua kali setahun cukup sukses. Sementara kelainan refraksi (minus atau plus) terjadi akibat panjang sumbu mata yang telah berubah dari kondisi normal. Karena perubahan sumbu panjang tadi, bayangan benda yang ditangkap mata tidak tepat jatuh di retina. Oleh karena itu kacamata diperlukan untuk mengurangi keluhan ini, karena dengan kacamata, bayangan benda bisa tepat jatuh pada retina dan tidak tampak kabur. Terus, gimana dong biar bisa sembuh atau mengurangi minus/plus? Operasi lasik.


No comments:

Post a Comment

About Me

My photo
Dokter Kandungan praktek di RSUD dr. Soetomo, RS William Booth Surabaya, RS WIjaya