Reka Ulang Siklus Mens
Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium.
Proses terjadinya haid sangat tergantung pada Mekanisme Umpan Balik antara Hipotalamus-Pituitary-Ovarium (HPO Axis).
Hipotalamus menghasilkan GnRH yang merangsang Kelenjar Hipofisis (pituitary) untuk mengeluarkan FSH (follicle stimulating hormone) yang berfungsi mematangkan folikel dan LH (luteinizing hormone) yang berperan dalam proses ovulasi. Dalam setiap siklus, folikel yang mengalami proses pematangan berjumlah lebih dari satu, namun dalam perjalanannya, hanya ada satu folikel yang disiapkan untuk ovulasi, sementara yang lain mengalami atresia. Folikel yang matang tersebut mengluarkan hormon estrogen, oleh karena itu kadar hormon estrogen dalam awal siklus relatif meningkat.
Meningkatnya estrogen menyebabkan negative feedback pada FSH. Sedangkan pada LH, menyebabkan positive feedback. Oleh karena itu, saat estrogen mencapai puncaknya, akan terjadi LH Surge (lonjakan LH) yang menstimulasi terjadinya ovulasi pada pertengahan siklus. Pecahnya folikel terjadi 16-24 jam setelah lonjakan LH. Lonjakan LH tersebut akan bertahan selama 24 jam dan akan menurun pada fase luteal seiring dengan menurunnya kadar estrogen. Menurunnya estrogen sendiri kemungkinan disebabkan oleh berubahnya struktur folikel. Selanjutnya folikel menjadi corpus luteum yang menghasilkan progesteron dan estrogen untuk menyiapkan endometrium (menebal) bila terjadi konsepsi.
Bila terjadi konsepsi, selanjutnya corpus luteum akan dipelihara oleh hCG. Bila tidak terjadi konsepsi, secara perlahan corpus luteum menjadi atresia menjadi corpus albicans disertai dengan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron memberikan negative feedback pada hipotalamus dan hipofisis hingga memulai siklus baru.
-sumber: Sarwono, google; by mdap2011-
No comments:
Post a Comment