Tampaknya demam berdarah dengue masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang pasti muncul setiap tahun. Pada artikel ini akan saya bahas mengenai penyakit ini mulai dari definisi hingga terapinya.
Definisi
DBD adalah suatu penyakit infeksi virus Dengue (ada 4 strain: 1,2,3,4) yang sifatnya akut dan self limiting disease (bisa sembuh sendiri) yang ditandai dengan demam berpola pelana kuda-saddle back fever (hari 1 dan 2 tinggi kemudian normal pada hari 3-4 dan meninggi lagi pada hari 5-6).
Gejala
Menurut WHO, gejala-gejala terkena demam berdarah dengue adalah:
1. Pola demam saddle back fever
2. Ada pembesaran hepar/lien (limpa)
3. Trombositopenia (penurunan trombosit) disertai tanda-tanda perdarahan (bintik-2bintik merah/petechiae, gusi berdarah, atau mimisan)
4. Bisa disertai tanda-tanda pre-shock sampai shock
Grade atau tingkatan DBD menurut WHO
I. Bila tanda-tanda perdarahan hanya muncul dengan rumple leed test (muncul bintik2 merah di lengan bawah bagian dalam)
II. Bila terdapat perdarahan spontan, namun belum sampai ada tanda-tanda shock
III. Bila ada tanda-tanda pre-shock (nadi cepat dan lemah, tensi turun, telapak tangan terasa anyep/dingin)
IV. Bila ada tanda-tanda shock (nadi tak teraba, tensi tak terukur, penurunan kesadaran, telapak tangan dingin)
Diagnosis DBD
1. Dengan tanya jawab dan pemeriksaan fisik gejala-gejala yang telah disebutkan diatas
2. Tes laboratorium darah lengkap untuk mengetahui adakah hemokonsentrasi akibat plasma leakage (ditandai dengan peningkatan Hb dan MCV >20%. Bila nilai Hb dan MCV sebelum sakit tidak diketahui, gunakan acuan Hb >15 gr/dL atau MCV>50%)
3. Lakukan tes serologi Ig G dan Ig M anti-Dengue. Bila Ig M +, berarti infeksi baru. Bila Ig G + berarti infeksi lama yang kambuh (relaps). Dua tes ini positif pada hari ke-2 s.d ke-5.
Tata Laksana DBD
Pada prinsipnya adalah jangan sampai jatuh dalam keadaan shock. Shock terjadi karena adanya proses plasma leakage (kebocoran plasma) sehingga cairan intra vaskular (cairan/plasma darah) mengalami ekstravasasi ke jaringan interstitial (jaringan antar sel) yang menyebabkan perfusi (suplai darah) jaringan menurun. Plasma Leakage sendiri terjadi akibat adanya trombositopeni dan reaksi inflamasi (radang) yang menyebabkan permeabilitas (kemampuan menyaring zat) endotel (sel yang melapisi pembuluh darah) meningkat sehingga molekul-molekul plasma dapat lewat dengan mudah. Tanda-tanda plasma leakage adalah efusi pleura, oedema dan ascites. Berikut ini saya jelaskan tata laksana DBD,
1. Beri cairan yang cukup, bila masih bisa minum, berikan air kurang lebih 2 L/hari. Bila penderita lemah, pasang infus NaCl atau RL 500cc 21 tetes per menit. TERAPI CAIRAN SANGAT PENTING UNTUK TATA LAKSANA DBD.
2. Nutrisi tinggi kalori tinggi protein. Banyak makan. Pada penyakit infeksi, terutama yang disertai demam, terjadi hiperkatabolisme, sehingga banyak zat-zat penting yang dibutuhkan oleh tubuh terurai lebih banyak daripada keadaan normal dan juga untuk mempercepat proses penyembuhan.
3. Terapi supportif dan simtomatis. Dapat diberikan vitamin atau jus jambu merah yang bersifat anti oksidan. Bila panas tinggi berikan Paracetamol.
Komplikasi
1. Karena Trombositopeni: perdarahan organ-organ vital seperti otak atau organ pencernaan
2. Karena Plasma Leakage: efusi Pleura, ascites, oedema.
beware..
No comments:
Post a Comment